Penilaian kinerja karyawan dilakukan oleh atasan. Sampai saat ini, masih banyak perusahaan yang belum menggunakan instrumen pengukuran khusus, sehingga cara menilai performa kerja SDM cenderung subjektif.
Tentunya, hal ini sangat tidak adil karena memicu terjadinya ketidaknyamanan di lingkungan kerja seperti munculnya diskriminasi. Apabila dibiarkan terus berlanjut, operasional perusahaan secara keseluruhan akan terganggu sehingga mengakibatkan kerugian baik finansial maupun non finansial.
Untuk mengatasi masalah di atas, perusahaan harus memiliki insturment ukur kinerja yang rasional dan dapat diterima oleh semua pihak.
Dengan alat itu, atasan dapat melakukan penilaian secara objektif dan fokus pada pencapaian setiap karyawan berdasarkan job descriptionnya masing-masing. Instrumen yang paling umum digunakan dalam pengukuran performa kerja adalah Key Performance Indicators (KPI). Continue reading